Diberdayakan oleh Blogger.

11 Desember 2012

KPSI VS PSSI

Hari ini jika melihat persepak bolaan Indonesia miris sekali rasanya. Prestasi tak ada, kebanggaan pun hilang entah kemana. Yang ada hanyalah kisruh dan perebutan kekuasaan antara dua lembaga. PSSI dan KPSI.

Sudah banyak dampat negatif dari kekisruhan di PSSI. Contohnya baru-baru ini di ajang piala AFF. Burung garuda tak mampu terbang tinggi, bahkan sekali lagi harus tersungkur dibawah cakar Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia. Bahkan finalis piala AFF tahun 2010 ini harus menerima kenyataan tak lolos dari fase grup. Sungguh Ironi.

Menurut saya, hal ini bisa terjadi karena tidak semua pemain terbaik tanah air yang bisa ikut dalam kejuaraan itu. Sebagian besar punggawa timnas Indonesia diisi oleh nama-nama baru dengan minim pengalaman. Tapi saya tetap mengakui kehebatan mereka. Dengan bisa mengalahkan timnas Singapura dengan skor 1-0. Tapi jika bisa diperkuat dengan pemain-pemain yang lebih berpengalaman, mungkin saja hasilnya akan lain. Dan bisa lolos lagi hingga final.


Lalu siapa yang patut disalahkan? Tentu saja bukan pemain-pemainnya ataupun pelatihnya. Saya yakin sang pelatih juga telah bekerja keras untuk menghadapi piala AFF kemarin. Tentu saja sudah jelas. Kita wajib menyalahkan petinggi-petinggi persepak bolaan Indonesia yang terlalu mementingkan egonya.

Jika saja KPSI dan PSSI mau duduk bersama. Menyelaikan masalah dengan kepala dingin, tentu saja kekisruhan ini tak akan semakin bertambah besar. Namun sekali lagi, manusia terlalu mementingkan egonya. Menganggap pihaknya yang paling benar. Tak ada yang mau mengalah.

Kondisi ini semakin diperparah dengan ancaman sanksi dari FIFA. Yaaa. Hanya tinggal menunggu waktu saja sampai Indonesia menerima sanksi itu. Entah apa isi sanksinya.

Lalu, bagaimanakah mimpi anak-anak Indonesia yang ingin menjadi pesepak bola. Yang ingin mengharumkan nama bangsanya lewat sepak bola. Apakah harus berhenti begitu saja. Apakah mereka semua tega melakukan hal itu demi menjaga kewibawaannya?

Mungkin sesekali pihak PSSI dan KPSI perlu turun ke perkampungan. Melihat semangat anak-anak bermain bola. Entah itu saat cuaca sedang terik ataupun hujan. Bagaimana rona wajah mereka yang begitu bahagia ketika mencetak gol, menggojek lawan. Atau bagaimana semangat mereka untuk bangkit lagi setelah terjatuh karena tekling lawang. Yaaa. Mungkin mereka harus turun ke perkampungan. Atau mengingat masa lalu mereka disaat masih kanak-kanak. Dimana sepak bola itu mereka lakukan karena cinta.. Bukan kepentingan politik atau semata-mata untuk uang.

PSSI.. KPSI.. Akurlah.. Dan bangkitkan kembali kejayaan sepak bola Indonesia. Demi anak-anak kecil dan mimpi-mimpi mereka. Terima kasih.

Salam hangat dari kami Bamz Production

1 komentar:

  1. memprihatinkan sekali kasus ini, pesepakbola nasional terombang-ambing jadinya

    BalasHapus

 

Blog Archive

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Jadwal Shalat